Friday, June 01, 2012

Last Farewell

Jika ada sesuatu yang aku sesali dan aku benci kehilangannya, hal itu adalah kenangan dan sahabat yang hilang.
Suatu kenangan selalu bersifat personal, karena itu suatu kenangan tidak boleh dibagi kepada orang asing. Karena orang yang tidak terlibat dalam kenangan tersebut tidak akan mengerti, betapa berharga dan personalnya suatu kenangan tersebut. Seburuk apapun suatu kenangan, hal itu tetap bersifat personal. Hal itu lah yang selalu aku pegang.

Lalu sahabat yang hilang, aku sudah merelakannya.
Seorang sahabat sejati tidak akan pernah pergi, karena itu aku merelakannya pergi.
Aku merelakannya pergi karena ia berani menyakiti sahabatnya sendiri demi kepuasannya pribadi. Aku merelakannya pergi karena aku tahu, suatu saat nanti ia akan menyakitiku juga. Dan aku merelakannya pergi karena dia mudah digoyahkan.

Seorang sahabat yang lain, aku tidak tahu mengapa, namun sepertinya ia menjauhiku.
Aku tidak tahu apa kesalahan yang kuperbuat, namun aku juga tidak berniat untuk mencari tahu. Ia telah aku relakan pergi pula, bersama sahabatku yang lain. Mungkin aku tidak bisa mengerti dirinya, aku tidak bisa bahagia untuknya, aku lelah harus mengikuti gaya hidupnya.

Sudahlah, hidup ini sudah terlalu banyak dipenuhi drama.
Aku tidak membenci mereka, tidak bermasalah dengan hubungan mereka, tidak peduli dengan mereka. Tidak bermasalah pula dengan sahabat yang telah aku relakan sebelumnya.

Hanya saja bila memang hubungan persahabatan kami ini memang tidak bisa diteruskan, lebih baik benar-benar kita akhiri. Lalu aku dan dia akan menjadi kedua orang asing yang berada di suatu lingkungan yang sama. Kenal, namun tidak benar-benar mengenal. Kenal namun tidak perlu saling mempedulikan kehadiran satu sama lain.


Aku tidak masalah apakah kami akan terus menjadi orang asing seperti ini atau tidak. Satu hal yang aku sedikit sesali adalah dengan begitu hubunganku dengan teman-teman yang lain pun akan menjadi sedikit canggung. Kecanggungan itu yang aku benci.

Sudahlah. Tak usah menebar benih kebencian.
Hidup ini sudah terlalu pelik untuk ditambahi permasalahan sepele seperti ini.
Yang jelas, jika ada seseorang yang harus menunduk kalah, orang itu bukan aku.